Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Jumat, 13 Februari 2009

Pembuat Film Fitna Dicekal Di Bandara Heathrow

Politisi Belanda pembuat film "Fitna" Geert Wilders nekad berkunjung ke Inggris meski Wilder tahu Inggris melarangnya masuk ke negara itu. Akibatnya, begitu tiba di Inggris hari Kamis kemarin Wilder langsung diusir. Apalagi niat kedatangan Wilders ke Inggris karena ingin memutar film "Fitna" di hadapan anggota parlemen Inggris.

Petugas imigrasi di bandara Heathrow, London mencekal Wilders yang datang ke Inggris dengan menggunakan penerbangan dari Amsterdam. Sejumlah saksi mata mengatakan, petugas imigrasi menggelandang Wilders ke ruang interogasi dan duta besar Belanda untuk Inggris, Pim Waldeck dilaporkan juga datang ke bandara untuk memberikan bantuan.

Sebelum tiba di Inggris, otoritas pemerintah Inggris sudah mengingatkan Wilders bahwa kedatangannya akan menimbulkan persoalan dan ancaman serius bagi sebagian komunitas di Inggris.

"Pernyataan-pernyataan Anda tentang Muslim dan agama mereka, seperti yang Anda ekspresikan dalam film 'Fitna' dan di berbagai kesempatan menjadi ancaman bagi kehidupan yang harmonis dan bisa menjadi ancaman bagi keamanan publik," demikian surat pemerintah Inggris pada Wilder yang dikirim hari Selasa (10/2).

Wilder, 45, adalah pimpinan Partai Kebebasan (PVV) di Belanda yang memiliki sembilan kursi di parlemen Negeri Kincir Angin itu. Film besutannya berjudul "Fitna" menuai kecaman terutama dari dunia Islam karena isinya melecehkan al-Quran dan Islam. Di Belanda, Wilder dikenal sebagai politisi yang anti-Islam dan kerap mengeluarkan pernyataan anti-Islam. Misalnya, Wilder pernah menyamakan Islam dengan Nazi.

Pada BBC, Wilders sebelum berangkat ke Londong meyatakan akan melawan larangan yang dikeluarkan pemerintah Inggris dan tetap akan terbang ke Inggris. "Saya akan tetap pergi. Saya akan berangkat besok menuju bandara Heathrow dan saya akan lihat apa yang akan terjadi. Jika larangan itu benar, pemerintah Inggris akan menangkap atau mengusir saya, atau apalah itu ..." kata Wilders.

Di Belanda, Wilders sendiri sedang menghadapi tuntutan pengadilan Amsterdam dengan tuduhan menyebarkan kebencian dan diskriminasi. (ln/aby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar