Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Sabtu, 14 Februari 2009

ABU MU’AD AL QITRY

Beliau adalah seorang pemuda dari penduduk Qitr, lahir dari keluarga suku
Qitriyah yang besar dan bepengaruh, beliau diberi hidayah oleh Allah melalui
Jama’ah Tabligh. Kemudian beliau melakukan khuruj (keluar) ke Pakistan dalam
rangka dakwah kepada Allah, dan ternyata benar beliau telah pergi ke negara
tersebut.
Ketika beliau telah sampai di sana ternyata beliau hanya sendirian, lalu
beliau mengalihkan programnya pergi ke Peshawar, dan beliau tinggal di sana.
Kemudian beliau menyewa taksi dan berkata kepada sopirnya : “ Aku ingin
bertemu orang arab “. maka sopir taksi itu berkata kepada : “ Naiklah aku tahu
tempat orang arab “. benar beliau pun naik bersamanya dan pergi dengannya.
Ketika sampai di tujuan maka sopir taksi memberhentikan mobilnya di
depan penjaga pintu gerbang rumah orang anshor arab dan rumah itu adalah
tempat penerimaan tamu bagi mujahidin di sana. Salah seorang mujahidin arab
menyambutnya dan menanyai keperluannya. Lalu beliau berkata: “ Aku datang
untuk keluar fie sabilillah “. Maka teman mujahidin itu berkata kepadanya : “
Sungguh anda telah sampai. Inilah tempat untuk keluar fie sabilillah …..
Benar, beliau telah bergabung dengan para pemuda mujahidin dan
mengadakan I’dad dan beliaupun ribath dan berjihad …..
Roman mukanya memancarkan ketenangan, dan perangainya begitu
bersahaja – sehingga orang yang bertemu dengannya - senang kepadanya - dan
ruhiyahnya yang sangat baik. Beliau berambut panjang dan indah, wajahnya
tampan menawan, dan suaranya lirih dan pelan …..
Peperangan-peperangan di bumi Afghanistan telah usai dan beliau
memutuskan untuk pulang kembali ke negaranya di Qitr.
Pada saat itu kaum muslimin membutuhkan pertolongan. Mereka datang
dari negara Romawi Yaitu dari Bosnia Herzegofina akan tetapi beliau belum
tergerak juga untuk berangkat ke sana.
Ternyata benar, beliaupun akhirnya berangkat - ke Bosnia – untuk
menolong saudara-saudaranya di sana, dan sampailah beliau ke negara Bosnia
Herzegofina lalu bergabung dengan para mujahidin arab di sana.
Pada saat itu Kroasia sedang merevolusi kaum muslimin di sana dan
mengepung kaum muslimin yang lemah.
Sebagian orang arab ingin pergi ke daerah Mahroj untuk mendatangi
pertemuan di sana, dan mereka menyewa sebuah mobil kecil karena jumlah
mereka hanya empat orang. Diantara mereka adalah Abu Mu’ad rohimahullah.
Ternyata sopir salah jalan dan mereka telah masuk di kawasan Kroasia,
maka pada saat itu seorang polisi kroasia memberhentikan mereka. Ini merupakan
pekerjaan rutin polisi di sana. Setiap kali memberhentikan - kendaraan - maka tak
lepas dari memegang Pistol dan RPG. Kemudian mereka ditahan sebentar lalu
diborgol dengan rantai, lalu mereka digelendeng menuju Penjara. Ternyata disana
sudah ada empat mujahidin yang telah ditahan sebelumnya. Mereka mendekam di
dalam penjara kira-kira sudah empat bulan lamanya, didalamnya mereka
merasakan berbagai macam kejadian dan ujian.Sesekali orang-orang Kroasia itu mengyiksa mereka di depan kaum
muslimin – lainnya yang di tahan di dalam penjara -, komandannya datang kepada
mujahidin yang ditahan dan meluapkan kemarahannya dengan memukuli mereka,
hingga sebagian mereka ada yang mati karena saking beratnya siksaan yang
dideritanya. Orang-orang Kroasia itu menyakiti mujahidin dengan berbagai
macam cara yang mereka bisa, akan tetapi Allah mengokohkan hati dan pendirian
para mujaidin.
Tiada hari yang mereka lalui kecuali ada kejadian yang menggelikan, dan
Allah meringankan penderitaan mereka dengan itu. Dan benar Allah telah
membersihkan hati dan jiwa mereka – dan kita tidak mensucikan seseorang atas
Allah -.
Sungguh Abu Ali al Kuwaity disiksa dengan siksaan yang sangat dahsyat
melebihi siksaan yang ditimpakan kepada teman-temannya yang lain, begitu juga
dengan Abu Mu’ad dan Abu Sholih al Qithry, dan mereka semua telah dipilih oleh
Allah disisi-Nya sebagai Syuhada’ insya Allah.
Diantara perbuatan bejat mereka terhadap mujahidin adalah, suatu malam
mereka mengambil salah satu tahanan dari mujahidin, kemudian mereka
mendudukkannya di depan televisi dan disetelkan Vidio, ditampilkan kepada
mereka film Porno sementara moncong senjata berada di belakang saudara kita.
Orang-orang Kroasia menekan mereka dan mengancam : “ Jika kami melihat
kamu menundukkan pandangan maka akan kami habisi hidup kamu “. Ini bukan
siksaan yang menyenangkan, karena sungguh orang-orang Kroasia telah
mengetahui bahwa Islam mengharamkan perkara yang semacam ini.
Yang terpenting adalah bahwa singa Allah yang pemberani itu telah syahid
insya Allah. Al Mu’taz billah al Mishri, beliau telah merancang beberapa masa
lamanya untuk membebaskan mujahidin yang tertawan dengan cara
membebaskan teman-temannya mujahidin yang ditawan oleh orang-orang Kroasia
yang terlaknat. Dan benar berhasillah apa yang direncanakannya, beliau
menyandra komandan Kroasia di tengah kota Bosnia kemudian ditukar dengan
para mujahidin yang tertawan.
Kisah ini sangat terkenal dan telah dishoting di dalam kaset Vidio, namanya
“ Bariqotu Amal “.
Allah telah menetapkan saudara kita Abu Mu’ad dan orang-orang yang
bersamanya bisa bebas, maka bergembiralah mujahidin dengan bebasnya mereka,
kemudian mereka bergabung lagi dengan para mujahidin dan kembali ke medan
perang.
Setelah bebarapa masa para ikhwah dari Qitry memutuskan untuk keluar
dari Bosnia untuk kembali ke Qitr melalui jalan Bandara Sarajevo. Para mujahidin
Qitry ini meninggalkan beberapa pemuda mujahid, mereka adalah Abu mu’ad Al
Qitry, Abu Sholih dan Abu Abdullah al Qitry, lalu mereka pergi menuju Sarajevo.
Pada waktu itu Sarajevo terkepung oleh Serbia dan jalan yang bisa dilalui
adalah melalui jalan Gunung Al Multawiyyah. Akhirnya mereka pun sampai di
Bandara Sarajevo dan menyerahkan berkas perjalanan mereka. Mereka berkata : “
Kami akan kembali untuk bersama-sama lagi dalam peperangan yang akan
datang dari Sarajevo sebelum dua hari atau tiga hari perjalanan kami “. Dan benar mereka telah kembali pada saat peperangan tiba, kemudian mereka pulang
lagi ke Sarejevo.
Mereka sampai disebuah desa yang bernama Bazaritish. Salah satu
pemimpin desa itu mendapati mereka berbahasa arab, maka pemimpin itu pun
memuliakan mereka dan berkata kepada mereka : “ Saya akan antar kalian ke
Sarajevo dan akan saya tunjukkan kalian jalannya “. Kemudian mereka
mengendari mobil. Pemimpin desa itu berkata : “ Maaf izinkanlah aku kembali
untuk berpamitan kepada anak-anakku “. Maka kembalilah mereka bersama
pemimpin itu, kemudian pemimpin itu masuk rumah dan pamitan kepada anakanaknya,
dan beliau berwasiat kepada istrinya yang sholihah dan juga kepada
anak-anaknya yang baik. Kemudian pemimpin itu mengantarkan ke Qitr dan
menunjukkan jalan kepada mereka.
Salah satu komandan Bosnia “ Kamina “ – dia adalah seorang Komunis –
membunuh mereka semua ketika mereka berada di perjalanan. Kemudian dia
meletakkan khomr disamping mereka dan difoto, lalu gambar itu dikirimkan ke
sebuah surat kabar dan ia berkata : “ Mereka telah datang dalam kondisi mabuk
dan mereka masuk ke Serbia lalu mereka di bunuh oleh orang-orang Serbia “.
Melihat hal tersebut berdirilah seorang istri orang Bosnia lalu
mengumpulkan manusia dan para masul – pemimpin – di sana, dan perempuan itu
memuji Allah atasnya.
Wanita tersebut membersihkan nama baik suaminya dan orang yang
bersamanya dari fitnah ini dan ia ajak orang-orang Bosnia untuk menuntut balas
suaminya dan para mujahidin dari perbuatan – bejat - komandan itu.
Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada ketiga mujahid itu dan
ditempatkan di dalam Jannah-Nya.
Ya Allah ! Terimalah mereka ……………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar